twitter
googleplus
facebook

Sunday 5 August 2012


Contoh Naskah Pidato Kultum Ramadhan
WadahMaya.Com - Contoh Naskah Pidato Kultum Ramadhan. Pada saat Bulan Ramadhan kita sangatlah sering mendengar berbagai kultum/ceramah setiap harinya dari berbagai ustadz yang berada pada daerah tersebut. Ceramah Ramadhan biasanya kita jumpai pada saat sela-sela Shalat Tarawih dan Shalat Subuh.
Bagi kita yang masih muda,  memberikan Kultum Ramadhan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin. Kita yang muda bisa saja ditunjuk oleh bapak/ibu guru sekolah kita untuk memberikan sebuah kultum untuk warga sekolah kita.  Selain mendapatkan pahala dibulan ramadhan, menjadi penceramah juga dapat membuat kita lebih berani dan percaya diri untuk mengungkapkan perasaan kita.
Dibawah ini sudah saya sajikan Contoh Naskah Kultum Ramadhan untuk anda yang diberikan tugas memberikan sebuah Ceramah dan belum mempunyai konsep Ceramah Ramadhan anda dapat mengcopy naskah yang sudah saya siapkan dibawah ini :
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Setiap ibadah yang disyariatkan dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah diketahui dan ada hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengannya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.
Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar’i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yang memerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya.
Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul ‘alamin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia
  • Title :
  • Labels :
  • Author :
  • Rating: 100% based on 10 ratings. 5 user reviews.
  • 0 comments:

    Post a Comment

     

    About This Template